6 Penyebab Keriput Dibawah Mata yang Bikin Terlihat Tua

Moh. Imam Baidowi
By Moh. Imam Baidowi - Moh. Imam Baidowi
15 Min Read
15 Min Read
photo of woman's face reflection

CokroNesia – Keriput di bawah mata merupakan salah satu tanda penuaan yang paling umum dan sering menimbulkan kekhawatiran.

Area di bawah mata adalah bagian yang sangat rentan terhadap munculnya garis halus dan kerutan karena kulitnya yang lebih tipis dibandingkan bagian wajah lainnya.

Selain itu, kulit di area ini memiliki sedikit kelenjar minyak sehingga cenderung lebih kering, yang merupakan kondisi ideal untuk tampak keriput.

Penting untuk memahami mengapa keriput di bawah mata menjadi perhatian utama bagi banyak orang.

Mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada kondisi ini dapat membantu kita mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Keriput di bawah mata bisa mempengaruhi penampilan seseorang secara signifikan, menyebabkan rasa tidak percaya diri, dan menambah usia yang terlihat.

Mengenali penyebab dan mekanisme di balik pembentukan keriput di bawah mata memberikan wawasan yang sangat bermanfaat.

Hal ini tidak hanya membuka jalan untuk penanganan yang lebih efektif namun juga membantu dalam pencegahan dini. Selain faktor alamiah seperti penuaan, ada berbagai penyebab lain yang memperparah kondisi ini.

Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai hal ini, kita dapat memilih produk atau perawatan yang tepat dan lebih informed dalam menjaga kesehatan kulit di sekitar mata.

Dengan demikian, blog post ini akan mendalami berbagai faktor yang menyebabkan timbulnya keriput di bawah mata, dari aspek internal seperti proses biologis hingga faktor eksternal seperti kebiasaan dan lingkungan.

Pemahaman komprehensif tentang hal ini diharapkan dapat memberikan panduan yang berguna bagi Anda dalam upaya untuk menjaga kulit tetap awet muda dan sehat.

1. Faktor Usia

Munculnya keriput di bawah mata sering kali dikaitkan dengan proses penuaan alami. Seiring bertambahnya usia, kulit cenderung mengalami perubahan signifikan yang mempengaruhi tekstur dan elastisitasnya.

Salah satu perubahan utama adalah pengurangan produksi kolagen dan elastin, dua protein yang memberikan kekuatan, kelembutan, dan fleksibilitas pada kulit.

Sejak usia 20-an, tubuh mulai memproduksi lebih sedikit kolagen. Efek ini makin terlihat ketika seseorang menjejak usia 30-an dan 40-an.

Kulit menjadi lebih tipis dan kering karena kehilangan kelembaban alami, dan pada masa ini, garis-garis halus mulai muncul di bawah mata.

Faktor usia tidak hanya mempengaruhi jumlah kolagen, tetapi juga menurunkan kemampuan sel-sel kulit untuk memperbaiki diri sendiri. Akibatnya, keriput dan garis halus menjadi lebih menonjol seiring waktu.

Proses penuaan juga menyebabkan pengurangan lemak pada lapisan kulit, sehingga menambah efek gravitasi yang lebih dalam pada kulit yang sudah menipis.

Ini menambah tampilan cekungan dan kantung di bawah mata, yang pada akhirnya meningkatkan visibilitas keriput.

Bahkan jika seseorang menjaga rutinitas perawatan kulit yang baik, efek dari faktor usia tetap tidak dapat dihindari sepenuhnya.

Selain itu, penurunan produksi minyak alami dari kelenjar sebaceous karena penuaan menyebabkan kulit menjadi lebih kering.

Kondisi kulit yang kering ini membuatnya lebih rentan terhadap garis-garis halus dan keriput. Oleh karena itu, menjaga hidrasi kulit dan menggunakan produk perawatan kulit yang dirancang untuk mempertahankan kelembaban dapat membantu mengurangi tampilan keriput di bawah mata.

Secara keseluruhan, faktor usia memainkan peran penting dalam pembentukan keriput di bawah mata. Meskipun proses penuaan tidak dapat sepenuhnya dihentikan, langkah-langkah proaktif dapat diambil untuk mengelola tanda-tandanya.

2. Paparan Sinar Matahari

Sinar matahari merupakan sumber utama sinar ultraviolet (UV) yang dapat merusak kulit, termasuk kulit halus di sekitar mata.

Paparan sinar UV berlebihan dapat menyebabkan kerusakan serat kolagen dan elastin, yang memainkan peran penting dalam menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit.

Ketika serat-serat ini rusak, kulit dapat menjadi kendur dan mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti keriput.

Proses penuaan kulit yang disebabkan oleh sinar UV dikenal dengan istilah ‘photoaging’. Dalam photoaging, sinar UV menembus lapisan terdalam kulit, meskipun dampak yang paling terlihat sering kali muncul pada lapisan luar kulit.

Sinar UV juga dapat menyebabkan peningkatan produksi enzim yang disebut metalloproteinase. Meskipun enzim ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan kulit, sering kali hasilnya justru merusak serat kolagen lebih lanjut, sehingga mempercepat timbulnya keriput.

Di samping kerusakan kolagen, paparan sinar UV juga dapat menyebabkan pembentukan radikal bebas dalam kulit.

Radikal bebas ini adalah molekul yang sangat reaktif yang dapat merusak komponen seluler penting, termasuk DNA. Akumulasi kerusakan dari radikal bebas ini tidak hanya dapat menyebabkan keriput, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kanker kulit.

Radikal bebas juga dapat menghambat proses perbaikan alami kulit, membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan dan penuaan.

Mengingat paparan sinar matahari merupakan kontributor utama dalam timbulnya keriput di bawah mata, langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan tabir surya, kacamata hitam yang melindungi dari sinar UV, serta pembatasan waktu di bawah matahari langsung sangat penting.

Dengan demikian, kita dapat melindungi kulit di sekitar mata dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar UV dan memperlambat proses penuaan.

3. Kebiasaan Merokok

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang memiliki dampak buruk pada kesehatan kulit, termasuk pada area sekitar mata.

Zat-zat kimia berbahaya dalam rokok, seperti nikotin, tar, dan berbagai bahan kimia lainnya, dapat merusak struktur kolagen dan elastin yang esensial untuk menjaga elastisitas dan kekencangan kulit.

Kerusakan ini mengakibatkan kulit menjadi lebih kendor dan menimbulkan keriput, terutama di sekitar mata dimana kulit lebih tipis dan sensitif.

Sekitar mata, keriput lebih mudah muncul karena area ini biasanya lebih banyak terkena dampak pergerakan wajah, misalnya saat tersenyum atau mengerutkan dahi.

Merokok memperparah kondisi ini dengan mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi yang penting bagi kesehatan kulit. Saat merokok, pembuluh darah menyempit, mengurangi aliran darah menuju kulit sehingga menghambat proses regenerasi sel kulit.

Akibatnya, kulit menjadi tampak lebih tua, kering, dan kehilangan kecerahannya.

Selain itu, merokok juga meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh, yang berkontribusi pada penuaan prematur.

Radikal bebas ini dapat merusak sel-sel kulit dan mempercepat proses pembentukan keriput. Dalam konteks kulit di bawah mata, area ini sangat rentan terhadap dampak buruk radikal bebas karena kepekaan dan kurangnya perlindungan alami seperti lemak dan kolagen yang memadai.

Menghentikan kebiasaan merokok menjadi langkah penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada kulit.

Penting untuk memulai perawatan kulit khusus guna memperbaiki kulit yang telah rusak, seperti menggunakan produk yang mengandung antioksidan dan bahan aktif yang dapat merangsang produksi kolagen.

Dengan demikian, kita dapat meminimalisir timbulnya keriput pada kulit, terutama di area mata, dan menjaga kulit tetap sehat dan tampak muda.

4. Dehidrasi

Dehidrasi merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap timbulnya keriput di bawah mata. Ketika tubuh mengalami kekurangan cairan, kulit kehilangan elemen penting yang dibutuhkannya untuk menjaga elastisitas dan kelembapan.

Kondisi kulit yang demikian rentan menjadi kering, kasar, dan tampak kusam, sehingga keriput lebih mudah untuk muncul di area sensitif seperti di bawah mata.

Kulit di sekitar mata adalah salah satu bagian paling halus dan tipis di wajah, oleh karena itu, dampak dari dehidrasi pada area ini menjadi lebih terlihat dan signifikan.

Ketika kulit tidak mendapatkan cukup air dari dalam tubuh, kelembapan alami yang membantu mempertahankan tekstur kulit pun menurun.

Akibatnya, garis-garis halus dan keriput mulai terbentuk. Air memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan sel-sel kulit, membantu mengangkut nutrisi penting, dan membuang toksin yang merusak.

Kekurangan air menyebabkan proses ini terganggu, mengakibatkan kondisi kulit yang tidak optimal.

Selain itu, dehidrasi juga dapat menyebabkan mata tampak lebih bengkak dan lingkaran hitam menjadi lebih mencolok.

Oleh karena itu, menjaga hidrasi yang cukup dengan minum air yang cukup setiap hari sangat penting untuk kesehatan kulit secara keseluruhan dan untuk mencegah penuaan dini khususnya di wilayah sekitar mata.

Hidrasi internal dari konsumsi air juga perlu didukung oleh hidrasi eksternal melalui penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung pelembap.

Mengintegrasikan kebiasaan sehat seperti meminum air putih secara reguler, mengonsumsi makanan yang kaya air seperti buah-buahan dan sayuran, turut membantu dalam mengurangi risiko timbulnya keriput di bawah mata.

Selain itu, hindari konsumsi kafein dan alkohol berlebihan yang dapat memperburuk dehidrasi kulit, untuk menjaga kulit tetap sehat dan terawat.

5. Pengaruh Polusi

Polusi udara memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan kulit, terutama di area sensitif seperti di bawah mata. Partikel-partikel polutan di udara, seperti debu, asap kendaraan, dan bahan kimia industri, dapat menyebabkan stress oksidatif pada kulit.

Stress oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralisisinya dengan antioksidan.

Radikal bebas ini dapat merusak sel-sel kulit, kolagen, dan elastin, yang semuanya esensial untuk menjaga kulit tetap kenyal dan lembut.

Saat kulit terpapar polusi secara terus-menerus, proses regenerasi sel kulit bisa terganggu, mempercepat proses penuaan. Keriput di bawah mata sering kali menjadi salah satu tanda awal dari penuaan kulit akibat polusi.

Selain itu, polusi juga dapat menyebabkan inflamasi kronis yang memperparah kondisi kulit ini. Kulit di bawah mata sangat tipis dan lebih rentan terhadap kerusakan, sehingga efek polusi bisa lebih terlihat di area ini dibandingkan bagian wajah lainnya.

Beberapa studi menunjukkan bahwa mereka yang tinggal di perkotaan dengan tingkat polusi tinggi cenderung mengalami penuaan kulit lebih cepat dibandingkan mereka yang tinggal di area dengan kualitas udara yang lebih baik.

Ini menunjukkan pentingnya perlindungan kulit dari polusi sehari-hari. Menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat membantu melawan efek buruk polusi.

Selain itu, membersihkan wajah dengan produk yang lembut dan rutin mengenakan tabir surya juga dapat menjadi langkah preventif untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah timbulnya keriput di bawah mata akibat polusi.

6. Kebiasaan Menggosok Mata

Kebiasaan menggosok mata tampaknya sederhana dan sepele, namun memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan kulit di sekitar mata.

Kulit di area ini dikenal sangat tipis dan sensitif, sehingga mudah mengalami kerusakan. Ketika seseorang sering menggosok mata, tekanan dan gesekan yang terjadi dapat merusak serat kolagen dan elastin yang sangat penting untuk menjaga kekencangan kulit.

Akibatnya, kerusakan ini dapat menyebabkan timbulnya keriput di bawah mata.

Proses menggosok mata juga dapat memicu peradangan dan iritasi. Reaksi inflamasi ini tidak hanya membuat kulit menjadi kemerahan dan bengkak, tetapi juga mempercepat hilangnya elastisitas.

Kondisi ini memperparah penampilan garis-garis halus dan keriput, membuat wajah tampak lebih tua dari usia sebenarnya. Kebiasaan ini sering kali dilakukan tanpa disadari, terutama ketika seseorang merasa lelah atau mengalami gatal di sekitar mata.

Selain merusak serat kolagen dan elastin, menggosok mata juga bisa memicu distribusi pigmen yang tidak merata.

Proses ini bisa menyebabkan munculnya lingkaran hitam di bawah mata, yang pada gilirannya menambah kesan keriput dan kelelahan pada tampilan wajah.

Dampak kumulatif dari kebiasaan ini akan semakin nyata seiring bertambahnya usia, ketika proses regenerasi kulit menjadi lebih lambat dan kurang efisien.

Oleh karena itu, penting untuk menyadari kebiasaan menggosok mata dan menguranginya demi menjaga kesehatan serta kecantikan kulit.

Alternatif yang lebih baik adalah dengan menepuk-nepuk lembut menggunakan jari manis saat merasa gatal atau lelah.

Dengan mengubah kebiasaan ini, kita dapat meminimalkan kerusakan pada kulit di sekitar mata dan mencegah timbulnya keriput di area yang sensitif ini.

Perawatan Kulit yang Tepat

Perawatan kulit di area mata memerlukan perhatian khusus karena area ini memiliki kulit yang lebih tipis dan cenderung lebih sensitif dibandingkan bagian wajah lainnya.

Oleh karena itu, penggunaan produk perawatan kulit yang khusus dirancang untuk mata sangat dianjurkan. Produk seperti krim mata yang mengandung bahan aktif seperti retinol, hyaluronic acid, dan vitamin C dapat membantu mengurangi tampilan keriput dan menjaga kulit tetap elastis.

Salah satu langkah utama dalam menjaga kesehatan kulit adalah memastikan kulit tetap terhidrasi dengan baik. Kekeringan dapat memperparah tampilan keriput, sehingga penting untuk menggunakan pelembap yang cocok untuk jenis kulit Anda.

Pelembap dengan kandungan hyaluronic acid dan ceramides sangat dianjurkan karena dapat membantu mempertahankan kelembapan kulit sepanjang hari.

Selain itu, penting juga untuk mengaplikasikan tabir surya di area sekitar mata setiap hari. Paparan sinar matahari adalah salah satu penyebab utama timbulnya keriput dan tanda-tanda penuaan lainnya.

Pilih produk tabir surya yang mengandung SPF 30 atau lebih tinggi dan pastikan produk tersebut aman digunakan di area mata. Menggunakan kacamata hitam saat keluar rumah juga dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap sinar UV yang berbahaya.

Terakhir, gaya hidup yang sehat juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Konsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat membantu memperbaiki kerusakan kulit dari dalam.

Selain itu, hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol karena kedua hal ini dapat mempercepat proses penuaan kulit.

Dengan menerapkan perawatan kulit yang tepat dan menjaga gaya hidup sehat, Anda dapat membantu mencegah dan meminimalisir timbulnya keriput di bawah mata.

TAGGED:
Share This Article