6 Penyebab Pemerataan Ekonomi di Indonesia Terhambat

Moh. Imam Baidowi
By Moh. Imam Baidowi - Moh. Imam Baidowi
16 Min Read
16 Min Read
bitcoin, financial, idea

CokroNesia – Kesenjangan ekonomi di Indonesia telah menjadi isu yang semakin mencolok dalam beberapa dekade terakhir.

Fenomena ini tidak hanya membuat orang-orang kaya semakin kaya, tetapi juga meninggalkan banyak orang miskin semakin jauh tertinggal.

Berbagai faktor berkontribusi dalam memperlebar jurang ini, mencakup aspek sosial, ekonomi, dan kebijakan publik yang mungkin belum optimal dalam mendistribusikan kesejahteraan secara merata.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), koefisien Gini Indonesia, yang mengukur tingkat ketimpangan pendapatan, terus memperlihatkan tren yang mengkhawatirkan.

Pada tahun 2022, koefisien Gini tercatat sebesar 0,384, naik dari 0,382 pada tahun sebelumnya.

Ini menunjukkan bahwa kesenjangan pendapatan antar rumah tangga di Indonesia semakin melebar.

Angka kemiskinan pun, meskipun mengalami penurunan dibandingkan lima tahun sebelumnya, masih berada pada level signifikan, yaitu sebesar 9,71% dari total populasi per September 2022.

Keadaan ini mencerminkan sebuah paradoks dalam perekonomian Indonesia, di mana pertumbuhan ekonomi yang pesat tidak selalu diiringi dengan distribusi kekayaan yang merata.

Sebagian besar kekayaan masih terkonsentrasi pada segelintir populasi, sementara mayoritas masyarakat berjuang dalam memenuhi kebutuhan dasar.

Kebijakan ekonomi yang cenderung pro-kapital dan sistem pendidikan yang belum merata berperan dalam memperburuk ketidakseimbangan tersebut.

Pemahaman mendalam tentang faktor-faktor penyebab ketidakadilan ini perlu dilakukan guna menemukan solusi jangka panjang yang dapat mengurangi gap antara kaya dan miskin.

Dengan pendekatan yang komprehensif, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan keadilan sosial dan ekonomi yang lebih baik bagi seluruh rakyatnya.

Share This Article