Alasan Permainan Tradisional Nusantara Tidak Dimainkan Lagi: Mengapa Kita Harus Peduli

Fauzi
By Fauzi
3 Min Read
3 Min Read
bird flying over brown concrete gate during daytime

CokroNesia – Ketika kita berbicara tentang permainan, ingatan kita mungkin terbang ke masa kecil yang penuh dengan riang gembira.

Namun, sayangnya, permainan tradisional Nusantara yang dulu begitu populer kini semakin terpinggirkan. Mengapa hal ini terjadi? Mari kita telusuri beberapa alasan yang mendasari fenomena ini.

Di era digital ini, teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia. Handphone, komputer, dan konsol permainan menggantikan bola, batu, dan kartu dalam permainan. Anak-anak lebih tertarik dengan game online.

Lingkungan di sekitar rumah pun jarang lagi dipenuhi anak-anak yang bermain tradisional seperti tempo dulu. Ketergantungan pada teknologi membuat permainan tradisional semakin terlupakan.

Anak-anak zaman sekarang sering menghadapi kesulitan menemukan teman bermain. Selain itu, permainan tradisional memerlukan alat sederhana yang tidak selalu tersedia.

Dalam permainan modern, teman virtual bisa menggantikan teman fisik, dan alat-alat canggih menggantikan batu dan kayu.

Nilai-nilai seperti kejujuran, kebersamaan, dan toleransi terkandung dalam permainan tradisional. Namun, dalam dunia yang semakin kompetitif, anak-anak lebih fokus pada prestasi akademis dan karier.

Permainan modern yang menawarkan sensasi lebih cepat dan kompetisi global menggoda mereka.

Orang tua juga berperan dalam mengubah tren permainan anak-anak. Seiring perkembangan zaman, mereka lebih mudah memberikan handphone kepada anak-anak untuk menghentikan rewelnya. Namun, permainan tradisional memiliki nilai edukatif yang tak boleh diabaikan.

Permainan tradisional adalah bagian dari identitas budaya kita. Melestarikannya berarti mempertahankan warisan nenek moyang dan mengajarkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda.

Pemerintah Harus Ambil Peran

Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam melestarikan permainan tradisional agar tidak punah. Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah:

1. Legislatif dan Kebijakan

Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang mencakup peran penting permainan tradisional sebagai salah satu dari 10 objek pemajuan kebudayaan.

Kebijakan ini memberikan dasar hukum dan arahan untuk melestarikan warisan budaya.

2. Dinamisator dan Fasilitator

Pemerintah mengadakan berbagai acara, lomba, dan kegiatan tahunan yang bekerjasama dengan organisasi kebudayaan (seperti KORMI dan PORGOSI) untuk mempromosikan dan melestarikan permainan tradisional.

Selain itu, pemerintah juga berperan sebagai fasilitator dalam mendukung kegiatan yang terkait dengan permainan tradisional.

3. Pendidikan dan Penyuluhan

Melalui sistem pendidikan, pemerintah dapat mengenalkan permainan tradisional kepada generasi muda. Kampanye penyuluhan dan pengenalan permainan tradisional di sekolah dan komunitas juga membantu melestarikannya.

4. Promosi Pariwisata

Pelestarian permainan tradisional juga berkontribusi pada promosi pariwisata. Permainan tradisional menjadi daya tarik wisata budaya bagi wisatawan mancanegara.

Dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda, kita dapat menjaga permainan tradisional tetap hidup dan memperkaya warisan budaya kita.(*)

Share This Article