Bahaya Mengendarai Sepeda Motor atau Mobil dalam Kondisi Mengantuk

Moh. Imam Baidowi
By Moh. Imam Baidowi - Moh. Imam Baidowi
15 Min Read
15 Min Read
Bahaya Mengendarai Sepeda Motor atau Mobil dalam Kondisi Mengantuk (Ilustrasi)

Studi Kasus dan Statistik

Kondisi mengantuk saat berkendara memiliki risiko yang sangat besar, dan hal ini telah dibuktikan oleh berbagai studi kasus dan statistik.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) mencatat bahwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara motor sering kali terjadi karena kelelahan atau mengantuk.

Menurut data dari WHO, sekitar 20% kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh faktor kelelahan dan mengantuk.

Salah satu contoh nyata adalah kecelakaan fatal yang terjadi di Jakarta pada tahun 2019. Seorang pengendara motor kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan karena tertidur sesaat.

Kecelakaan ini tidak hanya menyebabkan kehilangan nyawa pengendara tetapi juga melukai beberapa pejalan kaki.

Kasus ini menggarisbawahi betapa pentingnya untuk tidak memaksakan diri berkendara saat mengantuk.

Selain WHO, data dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat juga menunjukkan statistik yang mengejutkan.

Di Amerika Serikat, kecelakaan lalu lintas akibat mengantuk berkendara menyebabkan lebih dari 72,000 kecelakaan per tahun, termasuk 44,000 cedera dan 800 kematian.

Hal ini tentunya menggambarkan seberapa besar dampak negatif dari mengantuk saat berkendara, meskipun negara tersebut memiliki regulasi yang ketat tentang keselamatan.

Studi kasus lainnya menunjukkan bahwa pengendara motor yang mengantuk memiliki waktu reaksi yang lambat, yang sangat mirip dengan mereka yang berada di bawah pengaruh alkohol.

Sebuah studi dari Stanford University menemukan bahwa waktu respons pengendara yang mengantuk bisa terlambat hingga 50%, meningkatkan risiko kecelakaan hingga 2.5 kali lebih besar.

Hal ini menunjukkan bahwa mengantuk saat berkendara bukan masalah sepele dan harus ditanggapi dengan serius.

Mengingkat bahaya yang ditimbulkan, berbagai negara telah mengkampanyekan kesadaran akan risiko ini melalui berbagai media.

Program-program edukasi dan regulasi keselamatan berkendara harus sering diadakan untuk menekan angka kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara yang mengantuk.

Gejala Mengantuk yang Perlu Diwaspadai

Berkendara dengan sepeda motor dalam kondisi mengantuk dapat menjadi sangat berbahaya.

Oleh karena itu, mengenali gejala-gejala mengantuk dengan baik sangat penting untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan.

Salah satu tanda utama adalah mata terasa berat. Saat mata mulai sering berkedip atau sulit untuk tetap terbuka, itu adalah pertanda serius bahwa tubuh mulai kelelahan.

Kondisi ini dapat mengurangi kemampuan pengendara dalam mengenali kondisi sekitar dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Frekuensi menguap yang lebih tinggi dari biasanya juga merupakan indikator yang tidak boleh dianggap remeh.

Menguap menunjukkan bahwa tubuh kekurangan oksigen karena kelelahan, yang langsung mempengaruhi keterjagaan pengendara.

Menguap berulang kali menunjukkan bahwa tindakan istirahat sejenak atau tidur sangat diperlukan sebelum melanjutkan perjalanan.

Kehilangan konsentrasi menjadi salah satu gejala mengantuk yang paling berbahaya. Saat mengantuk, pengendara mungkin mengalami kesulitan dalam fokus pada jalan dan kendaraan di sekitarnya.

Hal ini bisa mengakibatkan reaksi yang lambat terhadap situasi darurat, serta meningkatkan risiko kecelakaan.

Tidak jarang juga pengendara akan mengalami kesulitan mengingat rute atau arah yang harus diambil, yang bisa berujung pada salah rute atau bahkan kebingungan di jalanan.

Dalam beberapa kasus, gejala-gejala tersebut dapat terjadi bersamaan, membuat pengendara semakin sulit untuk mengontrol motornya dengan aman.

Mendeteksi dan mengakui gejala-gejala ini sesegera mungkin dapat membantu pengendara mengambil langkah pencegahan yang tepat, seperti berhenti untuk beristirahat atau mencari tempat yang aman untuk tidur sejenak.

Mengabaikan tanda-tanda tubuh ini bukan hanya mempertaruhkan keselamatan pribadi tetapi juga pengguna jalan lainnya.

Share This Article