CokroNesia – Di tengah rimbunnya pepohonan Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, sebuah panggung terbuka berdiri megah. Di bawah langit senja yang mulai menggelap, Padang Bulan Teater Ndrinding SMA Hidayatus Salam ke-104 siap untuk menyapa para penonton, pada Jumat Malam, 26 Juli 2024.
Oh ya, perlu diketahui bahwa acara ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi sebuah perayaan kreativitas, emosi, dan refleksi yang mengundang para hadirin untuk menyelami makna di balik setiap adegan.
Menelusuri Jejak Teater Ndrinding
Teater Ndrinding, sebuah bentuk seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Jawa Timur, memiliki sejarah panjang dan kaya. Berakar dari tradisi lisan dan musik daerah, teater ini memadukan unsur drama, musik, dan tarian dalam sebuah pertunjukan yang memikat.
Di Jawa Timur, teater Ndrinding telah menjadi bagian integral dari budaya masyarakat, berfungsi sebagai media hiburan, pendidikan, dan penyampaian pesan moral.
SMA Hidayatus Salam, sebuah lembaga pendidikan menengah di Desa Lowayu, telah lama menjadikan teater Ndrinding sebagai bagian dari program ekstrakurikuler. Melalui kegiatan ini, para siswa diajak untuk menggali potensi kreativitas, mengembangkan kemampuan komunikasi, dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Sementara Padang Bulan Teater Ndrinding yang diselenggarakan setiap sebulan sekali, merupakan puncak dari proses pembelajaran dan latihan yang intensif.
Jendela Menuju Emosi dan Imajinasi

Padang Bulan Teater Ndrinding ke-104, yang diselenggarakan pada Jumat Malam, 26 Juli 2024, menghadirkan sebuah persembahan seni yang memikat. Di balik tirai malam, para pemain dan kru teater dengan penuh semangat menghidupkan cerita-cerita yang tersembunyi di balik bulan.
Setiap gerak tubuh, setiap kata, dan setiap nada suara mengandung kekuatan untuk menggugah perasaan penonton. Di sini, para hadirin diajak untuk menyelami nuansa kehidupan, cinta, kehilangan, dan perjuangan. Setiap adegan menjadi jembatan empati yang menghubungkan penonton dengan kisah-kisah yang lebih besar daripada diri mereka sendiri.
Sebuah Laboratorium Pemikiran Kritis
Padang Bulan Teater Ndrinding bukan hanya tentang hiburan. Ia adalah laboratorium bagi pemikiran kritis. Pada Bulan ini, mengurai benang merah cerita, mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendalam, dan menantang norma-norma yang ada.
Tentunya, melalui dialog dan simbol-simbol yang sarat makna, para penonton diajak untuk merenungkan realitas manusia dan masyarakat. Argumen-argumen kuat disampaikan dengan adegan yang apik, mendorong para hadirin untuk melakukan refleksi diri dan mempertanyakan nilai-nilai yang mereka anut.
Menemukan Suara Diri di Balik Panggung
Padang Bulan Teater Ndrinding adalah tempat di mana individu menemukan suara mereka. Di balik panggung, tersembunyi cerita-cerita pribadi yang mengalir. Ada senyum, tawa, dan tangis secara rahasia yang tulus.
Para seniman yang ikhlas tampil pun, berbicara langsung kepada penonton, mengajak mereka berdialog tentang kehidupan. Mereka tidak hanya berbicara sebagai karakter, tetapi juga sebagai diri mereka sendiri. Komunikasi ringan dan menghibur mengalir seperti aliran sungai, menghubungkan penonton dengan dunia yang lebih luas.
Padang Bulan Teater Ndrinding SMA Hidayatus Salam ke-104 adalah lebih dari sekadar pertunjukan. Ia adalah cermin kehidupan, laboratorium pemikiran, dan panggung emosi. Di bawah bulan yang terang, semua penonton menjadi bagian dari cerita yang sama. Mari bersama-sama merayakan kreativitas, empati, dan keunikan yang mengalir di antara kita.
Acara Padang Bulan Teater Ndrinding 104:
1 Sambutan Pembina ( Zuhdi Swt)
2 Tawassul
3 Musikalisasi puisi (Teater Kali)
4 Musikalisasi Teater Ndrinding
5 Musikalisasi S. Huda Dkk
6 Musikalisasi dari Ketua Kota Seger
7 Pementasan keren lainnya.
8 Doa oleh S. Huda
Padang Bulan Teater Ndrinding SMA Hidayatus Salam ke-104 merupakan bukti nyata bahwa seni memiliki kekuatan untuk menggugah emosi, mempertajam pemikiran, dan mempererat hubungan antarmanusia.(*)