Ikan Hias yang Menggoda: Keuntungan dan Pesona di Pasaran

Fauzi
By Fauzi
5 Min Read
5 Min Read
orange koi fish on body of water
Photo by Ricky Davis on Unsplash

CokroNesia – Ikan hias bukan sekadar makhluk air yang berenang di akuarium. Mereka adalah karya seni hidup yang memikat hati dan menghadirkan keindahan di rumah kita. Dari ikan cupang yang anggun hingga arwana yang megah, pasar ikan hias terus berkembang dan menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan.

Adapun macam-macam ikan hias yang bisa dijual dipasaran yaitu, Ikan Cupang Meskipun trennya sempat merosot, ikan cupang tetap memiliki penggemar setia.

Jenis-jenis ikan hias yang stau ini seperti Veiltail, Double Tail, Combtail, Halfmoon, Plakat, dan Rosetail memiliki daya tarik unik. Meski tidak lagi viral, bisnis ikan cupang masih menjanjikan, terutama jika Anda memahami komunitas dan memperhatikan kualitasnya.

Ikan Arwana: Arwana adalah simbol kemewahan dan keberuntungan. Harganya yang mahal membuatnya menjadi primadona di kalangan atas. Arwana Super Red, misalnya, bisa mencapai 48 juta rupiah per ekor. Meskipun modal awal tinggi, potensi keuntungan dari ikan hias ini juga besar.

Ikan Koi: Ikan koi bukan hanya tentang warna cerah, tetapi juga membawa keberuntungan menurut kebudayaan Jepang. Permintaan ikan koi selalu tinggi, dan budidayanya relatif mudah. Jepang bahkan menjadi negara pengimpor ikan hias jenis koi terbesar di dunia. Bisnis ikan koi menawarkan peluang yang stabil dan menarik.

Ikan Louhan: Ikan Louhan, atau Flowerhorn, memiliki bentuk unik dengan dahi menonjol. Kecantikannya membuat ikan ini diminati oleh banyak kolektor ikan. Louhan adalah salah satu ikan hias yang paling laku di pasaran.

Risiko Berbisnis Ikan Hias

Berbisnis ikan hias memiliki risiko seperti bisnis lainnya. Berikut beberapa risiko yang perlu diperhatikan:

  1. Kesehatan Ikan: Penyakit dan infeksi dapat menyebar dengan cepat di antara ikan hias. Jika tidak dikelola dengan baik, ini dapat menyebabkan kerugian besar.
  2. Kematian Ikan: Kematian ikan bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk perubahan lingkungan, stres, atau kesalahan dalam perawatan.
  3. Fluktuasi Harga: Harga ikan hias dapat bervariasi tajam. Faktor seperti musim, tren, dan pasokan dapat mempengaruhi harga.
  4. Persaingan: Pasar ikan hias kompetitif. Anda harus memahami pasar dan mengembangkan strategi untuk bersaing.
  5. Regulasi: Peraturan terkait perdagangan ikan hias dapat berbeda di setiap negara atau wilayah. Pastikan Anda memahami aturan dan lisensi yang diperlukan.
  6. Kualitas Air: Kualitas air yang buruk dapat memengaruhi kesehatan ikan. Pengelolaan akuarium dan pemeliharaan yang baik sangat penting.
  7. Ketergantungan pada Pasokan: Bergantung pada pemasok tunggal dapat berisiko. Diversifikasi pasokan dapat membantu mengurangi risiko ini.

Cara Mengatasi Risiko Kesehatan Ikan Hias

Berikut beberapa cara untuk mengatasi risiko kesehatan ikan dalam bisnis ikan hias:

  1. Karantina: Sebelum memasukkan ikan baru ke dalam akuarium, selalu lakukan karantina terlebih dahulu. Ini membantu mencegah penyebaran penyakit ke ikan lain.
  2. Pemantauan Kesehatan: Perhatikan tanda-tanda penyakit seperti perubahan perilaku, nafsu makan, atau perubahan warna. Jika ada masalah, tangani segera.
  3. Perawatan Akuarium: Pastikan kualitas air optimal dengan mengukur pH, suhu, dan kekeruhan. Bersihkan akuarium secara teratur dan ganti air sesuai jadwal.
  4. Pemilihan Ikan yang Sehat: Belilah ikan dari sumber yang terpercaya. Periksa kondisi fisik ikan sebelum membeli.
  5. Pengobatan: Jika ada tanda-tanda penyakit, konsultasikan dengan ahli akuarium. Pengobatan yang tepat dapat menyelamatkan ikan.
  6. Pencegahan: Lindungi ikan dari stres dengan memberikan lingkungan yang sesuai, seperti tempat berlindung dan pencahayaan yang tepat.

Berbicara tentang bisnis ikan hias, modal awal yang diperlukan dapat bervariasi tergantung pada skala usaha dan lokasi. Namun, berikut beberapa perkiraan modal awal yang mungkin relevan:

  1. Modal Awal Skala Menengah:
  • Kolam Pemeliharaan: Rp 4.000.000
  • Akuarium: Rp 3.500.000
  • Pompa Air: Rp 590.000
  • Jaring: Rp 160.000
  • Filter: Rp 40.000
  • Oksigen: Rp 1.300.000
  • Lain-lain: Rp 500.000
  • Total Modal Awal: Rp 10.090.000¹
  1. Biaya Operasional Per Bulan:
  • Sewa Toko: Rp 1.000.000
  • Bibit Ikan Hias: Rp 3.500.000
  • Pakan Ikan dan Vitamin: Rp 2.000.000
  • Obat-obatan: Rp 100.000
  • Plastik Kemasan: Rp 500.000
  • Listrik dan Air: Rp 1.000.000
  • Penyusutan: Rp 500.000
  • Karyawan (1 orang): Rp 1.500.000
  • Total Biaya Operasional Per Bulan: Rp 10.100.000

Ingatlah bahwa harga peralatan dan biaya operasional dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan preferensi pribadi. Semoga informasi ini membantu!(*)

Disclaimer: Artikel diatas, hanya sebuah perhitungan CokroNesia saja. Namun bagi anda yang ingin memulai bisnis ini, silahkan bertanya langsung ke ahlinya, atau mengikuti pelatihan bisnis ikan hias, sebelum memulai menjalankan usaha ini.

Share This Article