CokroNesia – Asam urat adalah senyawa bertipe purin yang terbentuk secara alami di dalam tubuh sebagai hasil dari pemecahan purin dalam makanan dan sel tubuh.
Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam berbagai makanan seperti daging merah, ikan, dan beberapa jenis sayuran.
Dalam kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
Namun, ketika tubuh memproduksi asam urat dalam jumlah yang berlebihan atau ginjal tidak dapat mengeliminasi cukup banyak, terjadi penumpukan asam urat dalam darah, yang dikenal sebagai hiperurisemia.
Hiperurisemia dapat mengakibatkan terbentuknya kristal asam urat di dalam sendi dan jaringan sekitarnya, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai gout atau encok.
Gout adalah bentuk umum dari arthritis inflamasi yang ditandai oleh serangan nyeri yang sangat akut, kemerahan, panas, dan pembengkakan di sekitar sendi.
Gejala utama gout termasuk rasa sakit yang mendadak dan ekstrim pada sendi, seringnya pada jempol kaki, tetapi juga dapat mempengaruhi sendi lain seperti lutut, pergelangan kaki, dan tangan.
Penderita asam urat sering kali merasakan serangan secara tiba-tiba, biasanya pada malam hari, dan nyeri dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Serangan pertama mungkin hilang dengan sendirinya, tetapi serangan selanjutnya cenderung menjadi lebih sering dan lebih lama jika tidak ditangani dengan baik.
Diagnosis dan pengelolaan asam urat yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan sendi yang permanen dan komplikasi lain yang lebih serius.
Daging Merah dan Jeroan
Daging merah dan jeroan hewan seperti hati, ginjal, dan otak adalah beberapa makanan yang harus diwaspadai oleh mereka yang berisiko mengalami peningkatan kadar asam urat.
Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan purin dalam jenis makanan tersebut. Purin adalah senyawa alami yang ditemukan dalam banyak makanan, dan saat tubuh memecah purin, ia menghasilkan asam urat sebagai hasil sampingan.
Ketika seseorang mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi terlalu sering, tubuh akan memproduksi lebih banyak asam urat.
Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan kristal urat menumpuk di persendian, yang mengakibatkan peradangan dan nyeri khas pada penderita asam urat.
Inilah alasan utama mengapa daging merah dan jeroan dianggap makanan yang harus dihindari atau dikonsumsi dengan sangat hati-hati.
Daging merah populer seperti sapi, kambing, dan domba memang kaya akan protein, namun juga mengandung purin dalam jumlah yang cukup signifikan.
Sementara itu, jeroan seperti hati, ginjal, dan otak bahkan lebih tinggi lagi kandungan purinnya.
Oleh karena itu, konsumsi berlebih dari makanan-makanan ini dapat secara langsung memperburuk kondisi asam urat.
Dalam kebanyakan kasus, menurunkan konsumsi daging merah dan jeroan bisa memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi mereka dengan kadar asam urat yang tinggi.
Ini bukan berarti harus menghindari sepenuhnya, tetapi penting untuk mengetahui batasannya dan mencari alternatif sumber protein yang lebih rendah purin seperti ayam tanpa kulit, ikan, atau sumber protein nabati.
Penting bagi individu yang khawatir tentang asam urat untuk berdiskusi dengan profesional kesehatan mereka mengenai pola makan yang seimbang dan perencanaan makanan yang tepat.
Dengan memahami makanan apa saja yang mengandung tinggi purin, seseorang dapat membuat pilihan yang lebih bijak dan mengelola kadar asam urat dengan lebih efektif.