Meskipun awalnya sulit untuk mengatur waktu antara kuliah dan berbisnis, bunga (Samaran) menyatakan bahwa usaha sampingannya memberikan kebebasan finansial yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Dengan manajemen waktu yang baik, ia berhasil meningkatkan pendapatannya dan bahkan bisa menyisihkan dana untuk kebutuhan kuliah.
Selain itu, ada juga Rom (Julukan), mahasiswa teknik yang memulai usaha jualan makanan. Ia mengaku mengalami tantangan dalam mencari pelanggan di awal usaha, tetapi berkat kreativitas dan dedikasinya, ia kini memiliki banyak pelanggan setia.
Rom menyatakan bahwa usahanya tidak hanya memperbaiki keadaan finansialnya, tetapi juga menambah keterampilan manajemen dan kepemimpinannya.
Tidak kalah inspiratif adalah cerita dari Siti (Sebutan samaran), seorang mahasiswa desain grafis yang memutuskan untuk menawarkan jasa desain kepada bisnis lokal.
Siti mengungkapkan bahwa usaha sampingan ini membantunya belajar lebih banyak tentang industri desain sambil membiayai kostnya.
Ia menjelaskan, “Pengalaman yang saya dapatkan dari usaha ini jauh lebih berharga daripada pelajaran di kelas.”
Dengan berbagai hambatan yang dihadapi selama perjalanan usaha sampingannya, Siti berhasil menjadi freelancer yang dihormati.
Keberanian dan ketekunan mahasiswa-mahasiswa ini menunjukkan bahwa dengan usaha dan komitmen, kuliah sambil menjalankan bisnis tidak hanya memungkinkan, tetapi juga dapat membawa banyak manfaat, baik secara akademis maupun finansial.
Pengalaman mereka adalah bukti nyata bahwa usaha sampingan bisa menjadi jalan menuju kesuksesan.
Pada intinya, setiap cerita menawarkan pelajaran berharga dan motivasi bagi mahasiswa lain yang ingin menciptakan peluang melalui usaha sampingan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.(*)