Mengkadali Penggunaan Listrik Agar Hemat di Pabrik yang Beroperasi 24 Jam

Moh. Imam Baidowi
By Moh. Imam Baidowi - Moh. Imam Baidowi
5 Min Read
5 Min Read
Mengkadali Penggunaan Listrik Agar Hemat di Pabrik yang Beroperasi 24 Jam (Ilustrasi)
"Energy saver" by boskizzi is licensed under CC BY-NC 2.0

CokroNesia – Menghemat energi listrik di pabrik yang beroperasi 24 jam adalah tantangan yang besar namun sangat penting dan harus dilakukan. Hal ini berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian listrik. 

Bagaimana jadinya jika suatu pabrik atau perusahaan beroperasi non-stop sepanjang hari tidak melakukan upaya penghematan dalam menggunakan energi, tentu akan berpengaruh besar pada pengeluaran dan energi yang digunakan itu sendiri. 

Penggunaan energi yang efisien tidak hanya dapat mengurangi biaya operasional tetapi juga dapat berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Pasalnya, semakin irit penggunaan energi, maka hal ini bagus bagi kehidupan dan tentunya secara tidak langsung mendukung apa itu energi berkelanjutan. 

Sebagai contoh salah satu pabrik yang beroperasi 24 jam non-stop adalah PT Ajinomoto Indonesia. Pabrik ini beroperasi 24 jam non-stop dan pasti membutuhkan energi serta penggunaan listrik yang sangat besar. 

Tentu pihak pengelolaan menggunakan beberapa cara dan tips jitu dalam menghemat energi yang digunakan. 

Artikel ini akan menguraikan langkah-langkah praktis dan teknologi yang dapat diadopsi untuk menghemat energi di pabrik yang beroperasi sepanjang waktu. 

Adapun langkah pasti yang harus dilakukan untuk dapat menghemat energi di pabrik yang terus beroperasi tanpa stop adalah sebagai berikut:

Audit Energi Rutin

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan audit energi secara rutin. Menurut data dari International Energy Agency (IEA), audit energi dapat mengidentifikasi area di mana energi terbuang dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan efisiensi. 

Audit ini melibatkan pemeriksaan menyeluruh pada semua sistem dan peralatan yang digunakan di pabrik untuk mengetahui seberapa efisien mereka bekerja.

Penggunaan Teknologi Hemat Energi

Mengganti peralatan lama dengan teknologi yang lebih hemat energi adalah investasi yang bijak. Laporan dari Energy Efficiency Council (EEC) menyebutkan bahwa penggunaan motor listrik yang efisien dan sistem pencahayaan LED dapat menghemat hingga 20-30% dari konsumsi energi listrik pabrik. 

Selain itu, pengaturan suhu pada mesin dan sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang optimal juga dapat mengurangi penggunaan energi.

Optimalisasi Proses Produksi

Optimalisasi proses produksi dapat meningkatkan efisiensi energi. Studi dari American Council for an Energy-Efficient Economy (ACEEE) menunjukkan bahwa penggunaan teknologi otomasi dan kontrol dapat membantu mengurangi pemborosan energi. 

Dengan mengintegrasikan sistem kontrol yang cerdas, pabrik dapat mengatur penggunaan energi sesuai kebutuhan produksi secara real-time, menghindari pemborosan selama jam non-produksi.

Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan preventif pada mesin dan peralatan adalah kunci untuk menjaga efisiensi energi. Data dari US Department of Energy (DOE) menunjukkan bahwa mesin yang dirawat dengan baik mengonsumsi energi 10-15% lebih sedikit dibandingkan mesin yang tidak dirawat. 

Melakukan pemeliharaan rutin seperti pelumasan, pembersihan, dan penggantian suku cadang yang aus dapat memastikan peralatan bekerja dengan efisien.

Manajemen Energi yang Efektif

Menerapkan sistem manajemen energi yang efektif dapat membantu pabrik mengontrol penggunaan energi dengan lebih baik. Berdasarkan standar ISO 50001, manajemen energi melibatkan pengumpulan data, pemantauan, analisis, dan implementasi kebijakan untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Dengan pendekatan ini, pabrik dapat menetapkan target penghematan energi dan memantau kemajuan secara berkala.

Pelatihan dan Kesadaran Karyawan

Karyawan memainkan peran penting dalam upaya penghematan energi. Menurut laporan dari International Labour Organization (ILO), memberikan pelatihan kepada karyawan tentang praktik-praktik hemat energi dan meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya efisiensi energi dapat menghasilkan penghematan yang signifikan. Karyawan yang teredukasi dengan baik cenderung lebih proaktif dalam mencari cara untuk mengurangi pemborosan energi.

Penggunaan Sumber Energi Terbarukan

Memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin dapat mengurangi ketergantungan pada listrik dari jaringan. 

Studi dari National Renewable Energy Laboratory (NREL) menunjukkan bahwa instalasi panel surya di atap pabrik dapat memenuhi hingga 20% kebutuhan energi listrik. Selain itu, penggunaan sumber energi terbarukan juga membantu mengurangi jejak karbon pabrik.

Kesimpulan

Menghemat energi listrik di pabrik yang beroperasi 24 jam non stop memerlukan pendekatan yang serius dan sangat penting, mulai dari audit energi, penggunaan teknologi hemat energi, hingga manajemen dan pelatihan karyawan. 

Dengan mengadopsi praktik-praktik ini, pabrik dapat mengurangi biaya operasional dan berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Penting untuk terus mencari inovasi dan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi energi di masa depan.

Share This Article