CokroNesia – Sangat aneh bukan bila dalam beberapa tahun terakhir suhu di Indonesia terasa sangat panas. Bahkan di kelangan masyarakat, terdapat peribahasa yang cukup populer dan selalu dijadikan bahasa kiasan yang menggambarkan kondisi cuaca di Indonesia. Peribahasa tersebut adalah “neraka sudah bocor”.
Hal ini menggambarkan betapa panasnya di Indonesia. Padahal Indonesia dikenal dengan iklim tropisnya yang hangat dan lembap, namun terasa sangat panas dalam beberapa tahun terakhir.
Suhu di berbagai wilayah Indonesia terasa semakin panas. Pertanyaannya adalah apa yang menyebabkan hal ini, dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari?
Untuk mengetahui hal ini, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kenapa suhu di Indonesia terasa sangat panas, antara lain:
Faktor Geografis dan Iklim
Secara geografis, Indonesia terletak di sepanjang khatulistiwa, yang berarti negara ini menerima sinar matahari sepanjang tahun.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), posisi geografis ini membuat Indonesia memiliki suhu rata-rata yang tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain yang berada di lintang lebih tinggi. Selain itu, Indonesia juga dipengaruhi oleh angin muson yang membawa udara panas dari benua Australia.
Pemanasan Global
Pemanasan global adalah penyebab utama peningkatan suhu di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2024, pemanasan global disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana.
Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan industri menjadi kontributor utama emisi ini. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca di Indonesia meningkat sebesar 2,5% per tahun dalam dekade terakhir.
Urbanisasi dan Efek Pulau Panas
Urbanisasi yang cepat juga berkontribusi pada peningkatan suhu di kawasan perkotaan.
Fenomena yang dikenal sebagai Urban Heat Island (UHI) terjadi ketika wilayah perkotaan menjadi lebih panas dibandingkan daerah sekitarnya karena aktivitas manusia dan struktur bangunan yang menyerap dan memancarkan panas.
Penelitian dari Universitas Indonesia tahun 2023 menemukan bahwa suhu di Jakarta bisa 2-3 derajat Celsius lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan sekitarnya.
Deforestasi dan Penggundulan Hutan
Indonesia memiliki salah satu tingkat deforestasi tertinggi di dunia. Menurut data dari Forest Watch Indonesia (FWI), lebih dari 1 juta hektar hutan hilang setiap tahun di Indonesia.
Hutan yang berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida dan pengatur suhu mengalami penurunan luas yang signifikan, menyebabkan peningkatan suhu di daerah yang terdampak. Deforestasi juga mengurangi kelembapan udara, yang menyebabkan udara menjadi lebih panas dan kering.
Dampak terhadap Lingkungan dan Kesehatan
Peningkatan suhu tidak hanya mempengaruhi kenyamanan manusia, tetapi juga memiliki dampak serius terhadap lingkungan dan kesehatan.
Laporan dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa suhu yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan panas seperti heatstroke dan dehidrasi.
Selain itu, peningkatan suhu juga berdampak pada ekosistem, misalnya menyebabkan bleching pada terumbu karang dan perubahan pola migrasi hewan.
Selain harus mengetahui apa saja penyebab kenapa suhu di Indonesia terasa sangat panas, tentu kamu juga harus tahu apa saja upaya yang harus dilakukan agar mencegah lebih parahnya dan untuk menanggulangi keadaan ini.
Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah ataupun setiap orang yaitu dengan cara:
Upaya Mitigasi dan Adaptasi
Untuk mengatasi peningkatan suhu, berbagai upaya mitigasi dan adaptasi diperlukan. Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) telah menetapkan target penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030.
Selain itu, upaya penghijauan kota, peningkatan ruang terbuka hijau, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan menjadi bagian dari strategi untuk mengurangi suhu di kawasan perkotaan.
Adaptasi Terhadap Perubahan Suhu
Perubahan suhu yang drastis memerlukan adaptasi baik dari individu maupun komunitas. Menurut rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Indonesia, beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengurangi dampak panas terhadap kesehatan, seperti meningkatkan asupan air, menggunakan pakaian yang sesuai, dan mengurangi aktivitas fisik di luar ruangan pada siang hari.
Selain itu, penggunaan teknologi pendingin ruangan yang hemat energi juga dapat membantu mengurangi suhu dalam ruangan.
Peran Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca adalah langkah krusial.
Kampanye dari berbagai organisasi non-pemerintah (NGO), seperti WWF Indonesia, sering kali fokus pada pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah dan komunitas, mengajarkan generasi muda tentang pentingnya keberlanjutan dan cara-cara praktis untuk mengurangi jejak karbon.
Kebijakan Pemerintah
Pemerintah memiliki peran vital dalam mengatasi masalah peningkatan suhu. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional mengarahkan pada penggunaan energi yang lebih efisien dan pengembangan energi terbarukan.
Dukungan pemerintah dalam bentuk regulasi, insentif untuk energi terbarukan, dan proyek penghijauan kota adalah langkah-langkah penting dalam mitigasi perubahan iklim.
Kontribusi Individu
Setiap individu dapat berkontribusi dalam mengurangi pemanasan global. Langkah-langkah sederhana seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, menggunakan transportasi umum, menanam pohon, dan mengurangi penggunaan plastik dapat memberikan dampak signifikan jika dilakukan secara kolektif.
Data dari Greenpeace Indonesia menunjukkan bahwa jika setiap keluarga di Indonesia menanam satu pohon, kita bisa menyerap hingga 30 juta ton karbon dioksida per tahun.
Inovasi Teknologi
Pengembangan teknologi hijau dan inovasi dalam bidang energi terbarukan menjadi kunci dalam mengatasi peningkatan suhu. Menurut laporan dari International Renewable Energy Agency (IRENA), teknologi seperti panel surya, turbin angin, dan kendaraan listrik terus berkembang dan menjadi lebih terjangkau.
Adopsi teknologi ini secara luas dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi pemanasan global.
Kesimpulan
Peningkatan suhu di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk letak geografis, pemanasan global, urbanisasi, dan deforestasi.
Dampak dari suhu panas ini sangat signifikan terhadap kesehatan dan lingkungan, sehingga diperlukan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi yang komprehensif.
Selain itu, peningkatan suhu di Indonesia disebabkan oleh kombinasi faktor geografis, pemanasan global, urbanisasi, dan deforestasi.
Dengan usaha bersama dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari peningkatan suhu dan menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.