Rupiah Menguat: Posisi Investasi Internasional RI Tetap Terjaga?

Fauzi
By Fauzi
5 Min Read
5 Min Read
Rupiah Menguat: Posisi Investasi Internasional RI Tetap Terjaga?

CokroNesia – Anda selalu memakai uang Indonesia tapi tidak paham sejarah, fungsi, dan posisi terkini di mata Internasional! Maka sebagai warga Indonesia yang baik, Anda harus membaca artikel ini sampai selesai, dan jangan sampai ada yang kelewat sedikitpun.

Perlu diketahui, bahwa Rupiah (simbol: Rp) adalah mata uang resmi Indonesia. Namanya berasal dari kata “rupyak,” yang digunakan di wilayah Nusantara sejak abad ke-16. Pada masa kolonial, Belanda memperkenalkan Gulden Hindia Belanda sebagai mata uang resmi. Setelah kemerdekaan, Indonesia menggantinya dengan Rupiah pada 1949.

Sejak diperkenalkan, Rupiah mengalami berbagai fluktuasi nilai tukar. Pada awalnya, 1 Rupiah setara dengan 3,8 Dolar AS. Namun, inflasi dan perubahan ekonomi mengakibatkan depresiasi nilai Rupiah. Saat ini, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS lebih rendah.

Sedangkan fungsi Rupiah, yaitu sebagai alat tukar dalam transaksi jual beli barang dan jasa, sebagai satuan hitung untuk mengukur nilai harga, gaji, dan pendapatan. Kemudian juga sebagai sebagai nilai kekayaan. Serta, rupiah juga digunakan untuk pembayaran hutang.

Bank Indonesia (BI) bertanggung jawab mengeluarkan dan mengatur peredaran Rupiah. BI mengawasi stabilitas nilai tukar dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kepercayaan terhadap mata uang Rupiah.

Bagaimana Posisi Rupiah di Mata Internasional?

Pada kuartal III/2023, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi kewajiban neto investasi internasional Indonesia mengalami penurunan menjadi US$252,6 miliar dari posisi kuartal sebelumnya di angka US$253,8 miliar. Meskipun ketegangan global masih berlanjut, The Fed telah memberikan sinyal pemangkasan suku bunga acuan pada 2024.

Serta, proyeksi untuk kuartal IV/2023 menunjukkan bahwa posisi investasi internasional Indonesia akan terjaga seiring dengan penguatan rupiah. Artinya, ada capital inflow yang masuk, dan harapannya adalah kita akan berada dalam posisi yang lebih baik terkait kewajiban neto dan nilai tukar Indonesia.

Namun, perlu dicatat bahwa nilai tukar Rupiah tidak selalu stabil. Pada Maret 2024, Rupiah ditutup pada level Rp15.575 per dolar AS, dan nilai tukar ini dipengaruhi oleh faktor global, termasuk ketegangan dunia yang memengaruhi banyak mata uang, termasuk Rupiah.

Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk terus memperkuat stabilitas Rupiah di tengah perubahan kondisi global.

Dalam menghadapi tantangan ini, Bank Indonesia memiliki beberapa strategi. Pertama, menjaga cadangan devisa yang setara dengan 12,5% dari PDB Indonesia, yang dapat membiayai 10 bulan impor dan jauh di atas standar kecukupan internasional.

Kedua, memantau ketat pergerakan nilai tukar Rupiah dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga stabilitasnya. Ketiga, berkomunikasi secara transparan dengan pasar dan pelaku ekonomi untuk mengurangi ketidakpastian.

Dampak Rupiah pada Kegiatan Ekspor dan Impor

Nilai tukar Rupiah memiliki dampak signifikan terhadap ekspor dan impor Indonesia. Mari kita bahas lebih lanjut:

1. Ekspor

    a. Melemahnya Rupiah

    Ketika Rupiah melemah terhadap mata uang asing (misalnya, Dolar AS), harga produk ekspor Indonesia di pasar internasional menjadi lebih mahal. Ini dapat mengurangi permintaan terhadap produk ekspor dan mempengaruhi pertumbuhan ekspor.

    b. Biaya Produksi Eksportir

    Bahan baku dan mesin impor menjadi lebih mahal ketika Rupiah melemah, sehingga biaya produksi bagi eksportir meningkat.

    2. Impor

      a. Penguatan Rupiah

      Ketika Rupiah menguat, harga barang impor menjadi lebih murah. Ini dapat meningkatkan impor karena produk impor menjadi lebih terjangkau bagi konsumen domestik.

      b. Dampak pada Neraca Pembayaran

      Kebijakan nilai tukar memengaruhi arus perdagangan dan lalu lintas modal. Nilai tukar yang menguntungkan dapat membantu mengurangi defisit transaksi berjalan melalui pengendalian impor.

      Dampak Nilai Tukar Rupiah Terhadap Pariwisata dan Investasi Asing di Indonesia

      Nilai tukar Rupiah memiliki pengaruh signifikan terhadap sektor pariwisata dan investasi asing di Indonesia. Mari kita bahas lebih lanjut:

      1. Pariwisata

        a. Nilai Tukar dan Wisatawan Asing

        Ketika Rupiah melemah terhadap mata uang asing, misalnya Dolar AS, biaya perjalanan ke Indonesia menjadi lebih terjangkau bagi wisatawan asing. Ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.

        b. Daya Saing Destinasi

        Nilai tukar yang menguntungkan dapat membuat Indonesia lebih kompetitif sebagai destinasi wisata. Namun, fluktuasi nilai tukar juga mempengaruhi daya saing dan harga produk pariwisata.

        2. Investasi Asing

          a. Nilai Tukar dan Investasi

          Nilai tukar yang stabil dan menguntungkan menarik minat investor asing. Ketika Rupiah menguat, investasi asing dapat meningkat karena risiko mata uang berkurang.

          b. Depresiasi Rupiah

          Meskipun depresiasi Rupiah dapat menurunkan biaya operasional bagi sektor pariwisata, hal ini juga dapat mengurangi kepercayaan investor asing dan mempengaruhi keputusan investasi mereka.

          Itulah tentang rupiah yang selalu berkaitan dengan kehidupan lokal, regional, dan Internasional. Semoga dengan adanya artikel ini, Anda semakin sadar tentang rupiah ini.(*)

          Share This Article