Torsi Mobil Listrik Lebih Hebat dari Mobil Bermesin?

Erni R. P.
16 Min Read
16 Min Read
black car in tilt shift lens
Photo by myenergi on Unsplash

CokroNesia – Torsi adalah konsep fundamental dalam dunia mekanika yang merujuk pada gaya yang menyebabkan pergerakan rotasi suatu benda. Dalam konteks otomotif, torsi merujuk kepada kemampuan mesin untuk menghasilkan tenaga yang membuat kendaraan dapat bergerak.

Mengingat pentingnya torsi, memahami apa itu torsi dan peran vitalnya dalam performa kendaraan menjadi sangat esensial.

Dalam kendaraan, torsi adalah parameter utama yang menentukan akselerasi, yaitu seberapa cepat kendaraan dapat mulai bergerak dari keadaan berhenti.

Torsi yang lebih tinggi dapat memberikan daya dorong yang lebih besar, memungkinkan kendaraan untuk memberikan performa yang lebih responsif, terutama saat start awal atau mendaki tanjakan.

Dengan kata lain, torsi adalah indikator seberapa efisien sebuah kendaraan dalam memanfaatkan tenaga yang dihasilkan dari mesin untuk pergerakan.

Penting untuk memahami bahwa torsi tidak berdiri sendiri sebagai satu-satunya penentu performa kendaraan. Meskipun torsi menjadi faktor kunci, kecepatan dan tenaga kuda (horsepower) juga sangat berpengaruh.

Namun, dalam banyak situasi berkendara sehari-hari, torsi yang tinggi sering kali memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan dan responsif.

Misalnya saat mengemudi di perkotaan yang penuh dengan pemberhentian mendadak dan percepatan, torsi yang baik sangat membantu.

Oleh karena itu, baik di mobil listrik maupun mobil bermesin biasa, torsi memegang peran yang sangat penting.

Pemahaman mengenai torsi akan memberikan gambaran mengapa kendaraan dengan torsi lebih tinggi cenderung lebih efisien dan nyaman digunakan dalam berbagai kondisi berkendara.

Dengan pengetahuan dasar tentang torsi, kita bisa lebih memahami bagaimana mesin kendaraan dirancang untuk memenuhi kebutuhan performa yang diinginkan.

Perbedaan Torsi antara Mobil Listrik dan Mobil Bermesin Biasa

Faktor utama yang membedakan torsi pada mobil listrik dan mobil bermesin biasa adalah cara kedua jenis mesin ini menghasilkan dan mendistribusikan tenaga.

Pada mobil listrik, motor listrik menghasilkan torsi secara instan saat arus listrik mengalir melalui kumparan.

Sistem ini mampu menyediakan kekuatan maksimum pada perpindahan awal, yang berarti mobil listrik dapat berakselerasi secara cepat dan responsif dari posisi diam.

Di sisi lain, mobil bermesin pembakaran internal (internal combustion engine atau ICE) mengandalkan proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder untuk menghasilkan tenaga.

Torsi yang dihasilkan oleh mesin pembakaran ini relatif rendah pada putaran mesin (RPM) rendah dan baru mulai meningkat saat RPM bertambah.

Hal ini mengakibatkan delay saat akselerasi, dimana mobil sering memerlukan waktu untuk mencapai RPM yang optimal agar dapat menghasilkan torsi maksimal.

Dari perspektif teknis, motor listrik memiliki keuntungan dalam distribusi torsi karena tidak mengalami kehilangan tenaga melalui komponen mekanis seperti transmisi dan sistem pendorong lainnya yang umum ditemukan dalam mesin pembakaran internal.

Motor listrik terhubung langsung ke roda, meminimalkan kehilangan energi dan memastikan bahwa hampir seluruh tenaga yang dihasilkan dapat segera diterjemahkan ke gerakan.

Kemudahan kontrol torsi pada mobil listrik juga menambah keuntungannya. Komponen pengendali motor listrik (controller) bisa mengatur aliran listrik dengan presisi yang tinggi, memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus dan stabil.

Sementara, pada mesin pembakaran internal, pembagian tenaga melalui transmisi dan kopling mekanis lebih rumit dan kurang efisien dalam hal distribusi torsi.

Secara keseluruhan, kemampuan mobil listrik untuk memberikan torsi yang langsung dan kuat membuatnya unggul dalam hal akselerasi dan efisiensi tenaga dibandingkan dengan mobil bermesin biasa.

Torsi Instan pada Mobil Listrik

Mobil listrik menawarkan keunggulan luar biasa dalam hal torsi instan, yang berbeda secara signifikan dibandingkan mobil bermesin pembakaran internal. Hal ini disebabkan oleh karakteristik alami motor listrik yang mampu menghasilkan torsi maksimum sejak awal penggerak.

Ketika pengemudi menekan pedal akselerator, arus listrik segera dialirkan ke motor listrik, memungkinkan kendaraan untuk memberikan daya penuh dalam hitungan detik.

Hasilnya adalah respons akselerasi yang sangat cepat dan mulus, yang menjadi salah satu daya tarik utama kendaraan listrik.

Sebaliknya, mesin pembakaran internal membutuhkan waktu dan putaran mesin tertentu untuk mencapai torsi maksimal. Ini berarti bahwa pengemudi harus menunggu hingga mesin mencapai kecepatan optimal sebelum merasakan kekuatan penuh kendaraan.

Proses ini melibatkan pembakaran bahan bakar berulang kali, peningkatan putaran mesin, dan pengaturan transmisi yang kompleks. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan jeda dalam performa akselerasi yang tidak dialami oleh mobil listrik.

Keunggulan torsi instan juga berpengaruh pada pengalaman berkendara sehari-hari, yang membuat mobil listrik lebih lincah dalam menghadapi lalu lintas kota dan lebih unggul dalam situasi stop-and-go.

Misalnya, saat berada di persimpangan atau lampu merah, mobil listrik dapat dengan mudah melaju kembali dengan cepat tanpa perlu menunggu peningkatan putaran mesin.

Ini sangat berbeda dengan mobil bermesin biasa yang mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mengumpulkan kekuatan yang diperlukan.

Dari perspektif teknis, torsi instan memanfaatkan keunggulan elektromagnetik yang memungkinkan motor listrik bekerja secara efisien dan efektif dalam berbagai kondisi.

Kombinasi antara torsi instan dan sistem penggerak yang sederhana membuat mobil listrik tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga superior dalam hal performa dan kenyamanan berkendara.

Efisiensi ini adalah salah satu faktor utama yang menjadikan mobil listrik sebagai pilihan menarik bagi konsumen modern.

Share This Article