6 Penyebab Pemerataan Ekonomi di Indonesia Terhambat

Moh. Imam Baidowi
By Moh. Imam Baidowi - Moh. Imam Baidowi
16 Min Read
16 Min Read
bitcoin, financial, idea

Peran Teknologi dan Digitalisasi

Teknologi dan digitalisasi telah memainkan peran signifikan dalam perkembangan ekonomi global, termasuk di Indonesia. Namun, kemajuan ini sering kali bersifat paradoksal.

Di satu sisi, teknologi memberikan peluang besar bagi individu yang memiliki kemampuan dan sumber daya untuk berinvestasi dan menggunakannya.

Para pelaku bisnis yang mampu mengadopsi teknologi canggih sering kali mendapatkan keuntungan kompetitif yang substansial.

Mereka dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi operasi, dan memperluas jangkauan pasar mereka baik di dalam negeri maupun internasional.

Namun, di sisi lain, digitalisasi juga dapat memperlebar kesenjangan ekonomi dan sosial.

Banyak rumah tangga miskin di Indonesia yang tidak memiliki akses terhadap teknologi dasar seperti internet berkecepatan tinggi atau perangkat komputasi yang memadai.

Keterbatasan aksesibilitas ini menghalangi mereka untuk ikut bersaing di pasar modern yang semakin digital.

Selain itu, kurangnya keterampilan teknis dan literasi digital menjadi penghambat utama bagi masyarakat miskin untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh ekonomi digital.

Kesenjangan ini semakin diperparah oleh dinamika pasar kerja. Pekerjaan-pekerjaan tradisional yang tidak membutuhkan keterampilan digital cenderung digantikan oleh otomatisasi dan teknologi baru.

Sementara pekerjaan yang tersedia di ekonomi digital sering kali memerlukan keterampilan khusus yang tidak dimiliki oleh banyak pekerja dari kelompok ekonomi rendah.

Akibatnya, teknologi dan digitalisasi yang seharusnya menjadi alat pemberdayaan malah menjadi penghalang yang membuat yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin tertinggal.

Selain itu, berbagai bisnis yang berbasis teknologi seperti e-commerce dan fintech sering kali dikendalikan oleh segelintir pelaku pasar yang memiliki modal besar.

Ini menciptakan monopoli dan mempersempit ruang bagi usaha kecil dan menengah yang tidak memiliki akses yang sama terhadap teknologi atau modal.

Pada akhirnya, situasi ini tidak hanya menghambat pertumbuhan inklusif tetapi juga memperkuat struktur ekonomi yang tidak adil.

Mobilitas Sosial yang Terhambat

Mobilitas sosial di Indonesia mengalami banyak hambatan yang mengakibatkan kesenjangan ekonomi semakin melebar.

Salah satu faktor utama yang menghalangi mobilitas sosial adalah nepotisme, di mana posisi-posisi penting dalam pekerjaan sering kali diberikan kepada individu yang memiliki hubungan keluarga atau kedekatan dengan pihak yang berkuasa.

Praktik ini tidak hanya menciptakan ketidakadilan, tetapi juga menghambat kesempatan bagi individu yang sebenarnya lebih kompeten untuk maju.

Nepotisme ini seringkali didukung oleh adanya korupsi yang merajalela dalam berbagai institusi, baik pemerintahan maupun swasta.

Selain nepotisme, diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) juga memainkan peran signifikan dalam menghambat mobilitas sosial.

Banyak individu dari kelompok minoritas menghadapi kesulitan dalam mengakses pendidikan berkualitas dan peluang pekerjaan yang adil, sehingga mereka terjebak dalam lingkaran kemiskinan.

Di sisi lain, kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas dan pengembangan keterampilan bagi golongan miskin memperparah masalah ini.

Sistem pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata merata, di mana sekolah-sekolah dengan fasilitas terbaik biasanya hanya dapat diakses oleh mereka yang mampu membayar mahal.

Sebaliknya, golongan miskin sering kali hanya dapat mengakses pendidikan dengan fasilitas yang minim dan kualitas yang kurang memadai.

Selain itu, ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya ekonomi, seperti modal usaha dan pelatihan kerja, membuat golongan miskin sulit untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Program-program pemerintah yang seharusnya membantu pemberdayaan ekonomi sering kali tidak berjalan efektif atau tidak merata distribusinya.

Faktor-faktor ini semuanya berperan dalam menciptakan lingkungan di mana mobilitas sosial menjadi sesuatu yang sulit dijangkau oleh banyak orang Indonesia.

Share This Article