7 Makanan yang harus Dihindari Penderita Diabetes

Moh. Imam Baidowi
By Moh. Imam Baidowi - Moh. Imam Baidowi
19 Min Read
19 Min Read
black smartphone beside white plastic bottle and black smartphone

Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Trans

Makanan yang tinggi lemak jenuh dan trans, seperti daging berlemak, produk olahan susu tinggi lemak, dan makanan yang digoreng, dapat memperburuk kondisi penderita diabetes.

Lemak jenuh dan trans meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Penderita diabetes harus berhati-hati dalam memilih sumber lemak, mengingat risiko kardiovaskular yang lebih tinggi yang mereka alami.

Daging berlemak seperti daging sapi dan babi, serta produk olahan susu tinggi lemak seperti keju, mentega, dan krim, mengandung banyak lemak jenuh.

Konsumsi berlebihan dari makanan ini dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Demikian juga, makanan yang digoreng, seperti kentang goreng dan ayam goreng, sering kali mengandung lemak trans yang dapat memicu peradangan dan resistensi insulin, yang sangat merugikan penderita diabetes.

Alternatif yang lebih sehat adalah memilih sumber lemak tak jenuh dan omega-3 yang dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung.

Alpukat adalah contoh sumber lemak tak jenuh tunggal yang baik, yang juga mengandung serat dan antioksidan.

Kacang-kacangan, seperti almond dan kenari, adalah sumber lemak tak jenuh ganda yang tidak hanya baik untuk jantung tetapi juga untuk pengelolaan kadar gula darah.

Ikan berlemak seperti salmon, makarel, dan sarden kaya akan asam lemak omega-3, yang dikenal untuk manfaatnya dalam menurunkan tekanan darah dan mencegah pembekuan darah.

Melakukan perubahan kecil dalam pola makan dengan mengganti lemak jenuh dan trans dengan lemak sehat dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan penderita diabetes jangka panjang.

Dengan memilih makanan yang tepat, penderita diabetes dapat mengelola kondisi mereka lebih baik dan mengurangi risiko komplikasi yang disebabkan oleh penyakit ini.

Minuman Manis dan Beralkohol

Minuman manis, termasuk jus buah olahan, soda, dan minuman energi, memiliki kandungan gula yang tinggi dan dapat meningkatkan kadar gula darah dalam waktu singkat.

Bagi penderita diabetes, lonjakan kadar gula darah ini bisa berbahaya dan harus dihindari. Selain itu, alkohol juga memainkan peran yang signifikan dalam mempengaruhi kadar gula darah, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak atau tanpa makan terlebih dahulu.

Alkohol dapat menyebabkan gula darah turun drastis, terutama pada penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat-obatan tertentu.

Alternatif yang lebih aman dan sehat bagi penderita diabetes adalah memilih minuman yang rendah kalori dan bebas gula.

Air mineral adalah pilihan terbaik, karena tidak mengandung kalori dan tidak mempengaruhi kadar gula darah.

Selain itu, teh tanpa gula juga merupakan pilihan yang baik. Teh hijau, misalnya, telah terbukti memiliki manfaat tambahan bagi kesehatan karena kandungan antioksidannya. Jika memerlukan sedikit rasa, tambahkan sedikit perasan lemon atau lime tanpa gula.

Pilihan lainnya termasuk minuman rendah kalori yang tersedia dalam berbagai varian rasa, asalkan bebas dari gula tambahan.

Penting untuk membaca label minuman dengan cermat untuk memastikan bahwa tidak ada bahan tersembunyi yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.

Sebagai tambahan, alkohol sebaiknya dikonsumsi dalam batas yang wajar, jika mungkin, hindari bercampur dengan minuman manis.

Dengan menggantikan minuman manis dan beralkohol dengan pilihan yang lebih sehat, penderita diabetes dapat menjaga kadar gula darahnya tetap stabil.

Langkah ini sangat penting untuk mengelola kondisi diabetes dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Jaga selalu keseimbangan hidrasi dengan minuman yang mendukung kesehatan dan merawat kondisi Anda secara lebih efektif.

Share This Article