7 Makanan yang harus Dihindari Penderita Diabetes

Moh. Imam Baidowi
By Moh. Imam Baidowi - Moh. Imam Baidowi
19 Min Read
19 Min Read
black smartphone beside white plastic bottle and black smartphone

Sereal Manis dan Granola Batangan

Sereal manis dan granola batangan sering dijadikan alternatif sarapan yang praktis. Namun, banyak dari produk ini mengandung gula tambahan dan rendah serat, sehingga tidak ideal untuk penderita diabetes.

Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan, meningkatkan risiko komplikasi kesehatan lain yang berkaitan dengan diabetes.

Sereal manis umumnya didesain untuk menarik selera, sehingga seringkali menggunakan gula dalam jumlah yang tinggi.

Bahkan, beberapa sereal yang dipasarkan sebagai “sehat” nyatanya mengandung jumlah gula yang mengejutkan.

Kandungan gula ini bisa berasal dari pemanis tambahan seperti sirup jagung atau madu yang meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

Granola batangan juga memiliki permasalahan serupa. Meski banyak yang mengklaim sebagai produk untuk diet atau kesehatan, mereka seringkali dirancang untuk memberikan rasa manis yang disukai konsumen, sehingga mengandung gula tambahan.

Produk ini mungkin juga rendah serat, yang berarti tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengendalian gula darah.

Sebagai alternatif yang lebih sehat, penderita diabetes sebaiknya memilih sereal yang memiliki kandungan serat tinggi dan tanpa tambahan gula.

Serat berperan penting dalam memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Mengonsumsi sereal dengan serat tinggi, seperti oat, gandum utuh, atau quinoa, dapat memberikan manfaat nutrisi yang lebih baik.

Mencermati label nutrisi merupakan langkah penting dalam memilih produk sereal dan granola batangan.

Perhatikan jumlah total karbohidrat dan kadar gula per sajian. Jika memungkinkan, pilih produk dengan minimal 5 gram serat per sajian dan tanpa tambahan gula.

Dengan cara ini, penderita diabetes bisa menikmati sarapan praktis tanpa mengorbankan kesehatan mereka.

Produk Olahan Daging

Produk olahan daging seperti sosis, hotdog, dan sejenisnya sering kali menjadi bagian dari diet sehari-hari banyak orang.

Namun, bagi penderita diabetes, jenis makanan ini dapat membawa dampak negatif yang signifikan pada kesehatan.

Sosis dan hotdog biasanya mengandung garam dalam jumlah tinggi, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan, dalam jangka panjang, berisiko pada penyakit jantung.

Selain itu, lemak jenuh yang terdapat dalam produk daging olahan ini juga berkontribusi pada penumpukan plak di arteri.

Kandungan lemak jenuh dalam daging olahan bukan hanya berdampak pada kesehatan jantung, tetapi juga dapat mempengaruhi resistensi insulin, suatu kondisi yang sering dialami oleh penderita diabetes.

Resistensi insulin akan membuat tubuh semakin sulit untuk mengendalikan kadar gula darah, yang akhirnya memperburuk kondisi diabetes.

Oleh karena itu, mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi produk olahan daging adalah langkah yang bijak.

Sebagai alternatif, penderita diabetes dianjurkan untuk memilih daging segar yang lebih rendah lemak dan tanpa tambahan garam.

Contoh daging segar yang lebih sehat meliputi dada ayam tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, dan ikan.

Untuk variasi lain, sumber protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan juga sangat direkomendasikan, baik dari segi kesehatan jantung maupun pengendalian diabetes.

Memiliki pilihan makanan yang lebih sehat seperti daging segar dan protein nabati tidak hanya membantu dalam mengendalikan kadar gula darah, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan secara keseluruhan.

Dengan memperhatikan asupan makanan secara hati-hati, penderita diabetes dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan mengurangi risiko komplikasi yang berbahaya.

Share This Article