Buah Kering dan Buah Kalengan dalam Sirup
Buah kering dan buah kalengan dalam sirup sering dianggap sebagai pilihan makanan yang sehat dan praktis.
Namun, bagi penderita diabetes, konsumsi makanan ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Banyak buah kering mengandung kadar gula tinggi karena proses pengeringan yang intensif mengurangi kadar air dalam buah, sehingga meningkatkan konsentrasi gula per porsinya. Bahkan, dalam beberapa kasus, gula tambahan juga disertakan untuk mempermanis rasa.
Berbeda dengan buah segar yang kaya akan serat dan nutrisi, buah kering kehilangan sebagian besar kadar airnya dan hanya menyisakan gula yang sangat terkonsentrasi.
Misalnya, setengah cangkir kismis mengandung sekitar 58 gram karbohidrat, sebagian besar dari gula, dibandingkan dengan hanya 12 gram karbohidrat dalam sejumput anggur segar.
Kenaikan gula darah yang cepat dan tajam akibat konsumsi buah kering dapat memicu komplikasi serius bagi penderita diabetes.
Buah kalengan dalam sirup tidak jauh berbeda. Sirup yang digunakan sebagai pelarut untuk kaleng sangat kaya akan gula dan sering kali ditambahkan sirup jagung fruktosa tinggi.
Dalam satu porsi buah persik kalengan dalam sirup berat bisa mengandung sekitar 20 gram gula tambahan.
Konsumsi gula yang berlebihan ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, menghambat pengelolaan diabetes yang efektif.
Sebagai alternatif yang lebih sehat, penderita diabetes sebaiknya memilih buah segar dalam jumlah terbatas.
Mengonsumi buah segar membantu menjaga keseimbangan gula darah karena serat alami dalam buah segar memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.
Ketika memilih buah segar, pastikan untuk memilih dalam jumlah yang wajar dan mengutamakan jenis buah dengan indeks glikemik rendah, seperti beri, apel, atau pir. Dengan demikian, risiko lonjakan gula darah dapat diminimalkan.