8 Tips Membangun Bisnis dari Nol bagi Pemula

Moh. Imam Baidowi
By Moh. Imam Baidowi - Moh. Imam Baidowi
19 Min Read
19 Min Read
job, office, team

Mendapatkan Modal Usaha

Mendapatkan modal usaha adalah langkah krusial dalam memulai bisnis dari nol. Ada berbagai sumber yang dapat dipertimbangkan oleh para pemula, termasuk modal pribadi, pinjaman bank, angel investors, dan crowdfunding.

Setiap sumber pendanaan memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dikaji secara mendalam sebelum mengambil keputusan.

Memanfaatkan modal pribadi sering kali menjadi pilihan pertama bagi banyak pengusaha. Ini bisa berupa tabungan, penjualan aset, atau bantuan dari keluarga dan teman.

Keuntungan dari modal pribadi adalah tidak adanya bunga atau pembagian kepemilikan, namun risikonya tinggi jika bisnis mengalami kegagalan.

Pinjaman bank merupakan alternatif yang sering dipilih karena menawarkan jumlah dana yang besar dengan bunga yang relatif kompetitif.

Untuk mendapatkan pinjaman bank, diperlukan persiapan dokumen lengkap seperti rencana bisnis yang kuat, proyeksi keuangan, serta jaminan yang memadai.

Pastikan juga untuk mengevaluasi kemampuan dalam melunasi pinjaman tersebut agar tidak terjebak dalam utang yang berkepanjangan.

Bagi mereka yang mencari investor, angel investors bisa menjadi solusi. Angel investors adalah individu yang bersedia menginvestasikan dananya pada bisnis baru dengan imbalan kepemilikan saham.

Mereka tidak hanya menyediakan modal, tetapi sering kali juga membawa pengalaman dan jaringan yang berguna untuk pertumbuhan bisnis. Namun, ini berarti harus bersedia berbagi kontrol dan keuntungan bisnis.

Crowdfunding adalah metode modern yang kini semakin populer. Melalui platform crowdfunding, pengusaha dapat mempresentasikan idenya kepada publik dan menggalang dana dari banyak orang secara online.

Metode ini tidak hanya mengumpulkan modal, tetapi juga dapat menguji minat pasar terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.

Keberhasilan crowdfunding sangat bergantung pada strategi pemasaran yang efektif dan komunikasi yang jelas dengan para pendukung potensi.

Dalam pengelolaan modal, penting untuk menyusun anggaran awal yang realistis. Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti produksi, pemasaran, dan operasional.

Buatlah catatan keuangan yang detail dan selalu evaluasi pengeluaran serta pemasukan secara berkala.

Pertimbangkan juga untuk membangun hubungan baik dengan investor atau lembaga peminjam dengan menunjukkan kemajuan dan perkembangan bisnis secara transparan.

Mengurus Izin dan Legalitas Bisnis

Untuk memulai bisnis yang sah di Indonesia, penting bagi pemilik usaha untuk mendapatkan izin dan legalitas yang diperlukan.

Pengurusan dokumen-dokumen resmi ini memastikan bahwa bisnis Anda beroperasi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Langkah pertama dalam proses ini adalah mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

NPWP dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat dengan membawa dokumen identitas diri serta akta pendirian perusahaan bagi badan usaha.

Setelah mendapatkan NPWP, langkah berikutnya adalah mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). SIUP diperlukan untuk semua jenis badan usaha yang bergerak dalam sektor perdagangan.

Permohonan SIUP dapat diajukan di Dinas Perdagangan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota dengan meliputi kelengkapan seperti fotokopi KTP pemilik atau pengurus, fotokopi NPWP, dan fotokopi akta pendirian perusahaan yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Selain SIUP, pengusaha juga perlu mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

TDP adalah bukti sah bahwa perusahaan telah terdaftar untuk menjalankan kegiatan bisnisnya.

Proses pengajuan TDP hampir serupa dengan SIUP, yaitu dilakukan di kantor Dinas Perdagangan setempat dengan melampirkan dokumen yang sama serta bukti pengesahan lainnya.

Pada tahapan ini, pengusaha juga harus mempertimbangkan kelengkapan dokumen terkait lingkungan seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) apabila bisnis melibatkan properti.

Untuk mendukung operasional yang lebih luas, terutama yang melibatkan aktivitas ekspor-impor dan operasional skala besar, pemilik bisnis sebaiknya merancang kegiatan usahanya sesuai dengan Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Melalui BKPM, perusahaan dapat mengakses berbagai insentif investasi serta menjadi bagian dari klaster industri yang dapat mempercepat pertumbuhan bisnis.

Dengan menuntaskan seluruh proses pengurusan izin dan legalitas bisnis ini, bukan hanya perusahaan dapat beroperasi secara sah, tapi juga mendapatkan kepercayaan lebih dari konsumen dan investor.

Pastikan semua prosedur dan dokumen disiapkan dengan cermat, karena kesalahan atau kelalaian kecil dapat berakibat pada penundaan atau bahkan penolakan izin usaha.

Share This Article