Mobil Baru Vs Bekas, Mana yang Lebih Menghemat Dompet di Jangka Panjang?

Erni R. P.
17 Min Read
17 Min Read
white car crossing body of water

Analisis Depresiasi Nilai Mobil

Depresiasi nilai mobil merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan antara membeli mobil baru atau bekas. Depresiasi adalah penurunan nilai mobil seiring berjalannya waktu dan penggunaan.

Faktor ini cenderung lebih tinggi untuk mobil baru dibandingkan dengan mobil bekas karena mobil baru mengalami penurunan nilai yang signifikan begitu keluar dari dealer.

Menurut studi, mobil baru kehilangan sekitar 20-30 persen dari nilai awalnya pada tahun pertama kepemilikan. Ini berarti, jika Anda membeli mobil baru seharga Rp300 juta, mobil tersebut kemungkinan akan bernilai sekitar Rp210 juta hingga Rp240 juta setelah satu tahun.

Depresiasi terus berlangsung tetapi dengan laju yang lebih lambat setelah tahun pertama. Selama lima tahun pertama, mobil baru umumnya akan kehilangan sekitar 60 persen dari nilai aslinya.

Di sisi lain, mobil bekas sudah mengalami depresiasi yang signifikan. Misalnya, mobil yang berumur tiga tahun mungkin telah kehilangan sekitar 40-50 persen dari nilai aslinya.

Artinya Anda dapat membeli mobil seharga Rp300 juta dengan harga sekitar Rp150 juta hingga Rp180 juta. Karena penurunan nilai terbesar telah terjadi dalam beberapa tahun pertama, depresiasi lebih lanjut untuk mobil bekas ini akan lebih terkontrol dan tidak secepat depresiasi mobil baru.

Ambil contoh mobil Honda Civic. Mobil baru Honda Civic kehilangan sekitar 25% pada tahun pertama, dan terus menyusut sekitar 15% per tahun berikutnya.

Namun, jika Anda membeli Honda Civic yang berusia tiga tahun, tingkat depresiasi tahunan mungkin hanya sekitar 10%, membuatnya jadi investasi yang lebih stabil dalam jangka panjang.

Merek mobil juga mempengaruhi tingkat depresiasi. Mobil-mobil dari merek terkenal yang memiliki reputasi baik untuk daya tahan dan keandalan seperti Toyota, Honda, dan Lexus cenderung mengalami depresiasi lebih lambat dibandingkan merek yang lebih tidak dikenal atau yang memiliki masalah kualitas.

Dengan memahami bagaimana nilai mobil menurun dari waktu ke waktu, baik untuk mobil baru maupun bekas, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas yang sesuai dengan tujuan ekonomi jangka panjang Anda.

Biaya Perawatan dan Perbaikan

Dalam evaluasi biaya perawatan dan perbaikan antara mobil baru dan bekas, beberapa faktor krusial harus dipertimbangkan. Mobil baru biasanya memiliki keuntungan dari segi keandalan lebih tinggi dan frekuensi perbaikan yang lebih rendah dalam beberapa tahun awal pemakaian.

Data menunjukkan bahwa mobil baru umumnya memerlukan layanan perawatan rutin seperti ganti oli dan pemeriksaan berkala yang jauh lebih jarang memerlukan perbaikan besar.

Statistik rata-rata mengungkapkan bahwa biaya servis mobil baru setiap tahun sekitar 3-5 juta rupiah, sedangkan untuk mobil bekas bisa mencapai 5-10 juta rupiah, tergantung pada usia dan kondisi kendaraan.

Namun demikian, mobil bekas memiliki biaya awal yang lebih rendah yang bisa menjadi daya tarik besar. Meski begitu, bagian-bagian yang aus akibat usia membuat mobil bekas lebih sering memerlukan penggantian komponen seperti rem, suspensi, dan ban.

Frekuensi perbaikan mobil bekas cenderung lebih tinggi, dengan rata-rata kunjungan ke bengkel dua hingga tiga kali dalam setahun. Selain biaya perawatan rutin, biaya perbaikan tak terduga juga harus diantisipasi bagi pemilik mobil bekas.

Keandalan juga memainkan peran penting dalam menentukan biaya jangka panjang. Mobil baru menawarkan kenyamanan dengan garansi pabrik yang biasanya mencakup beberapa tahun pertama, mengurangi risiko pengeluaran besar jika terjadi kerusakan.

Di sisi lain, mobil bekas sering kali tidak lagi dalam periode garansi, sehingga bisa memerlukan biaya signifikan untuk perbaikan besar.

Untuk mengurangi biaya perawatan, baik pada mobil baru maupun bekas, berpedoman pada pedoman perawatan yang dianjurkan oleh pabrikan adalah kunci. Penggunaan suku cadang asli, menjaga dokumentasi servis yang baik, dan melakukan pengecekan berkala dapat meminimalisir risiko pengeluaran tak terduga.

Memilih bengkel yang terpercaya dan memiliki teknisi berpengalaman juga dapat membantu menjaga biaya tetap efisien tanpa mengorbankan kualitas perawatan.

Pengaruh Asuransi dan Pajak Kendaraan

Ketika memutuskan antara membeli mobil baru atau bekas, pertimbangan utama yang sering muncul adalah perbedaan biaya dalam hal asuransi dan pajak kendaraan. Premi asuransi untuk mobil baru biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan mobil bekas.

Hal ini disebabkan oleh nilai mobil baru yang lebih tinggi, serta risiko yang diasosiasikan oleh perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi menggunakan berbagai faktor dalam menghitung premi, termasuk jenis, usia, dan nilai mobil.

Misalnya, mobil baru dengan teknologi terkini cenderung memiliki premi yang lebih mahal karena biaya penggantian dan perbaikan yang lebih tinggi.

Di sisi lain, pajak kendaraan juga merupakan faktor penting dalam mempertimbangkan antara mobil baru dan bekas. Pajak kendaraan utama dihitung berdasarkan nilai jual mobil tersebut.

Dengan demikian, mobil baru biasanya dikenakan pajak yang lebih tinggi dibandingkan dengan mobil bekas yang memiliki depresiasi nilai jual lebih rendah. Selain itu, beberapa daerah menerapkan pajak progresif, yang berarti semakin mahal mobil, semakin tinggi pula tarif pajaknya.

Penting juga untuk mempertimbangkan perubahan biaya ini dalam pengeluaran tahunan. Pembelian awal mobil baru memang lebih mahal, namun asuransi dan pajaknya juga lebih tinggi.

Meski begitu, dengan mobil baru, biasanya ada jaminan perawatan dan garansi yang dapat mengurangi biaya tak terduga. Sementara itu, mobil bekas mungkin lebih murah dalam pembelian awal dan biaya asuransi serta pajaknya lebih rendah, tetapi berpotensi untuk menghadapi lebih banyak biaya perawatan di kemudian hari.

Mengerti bagaimana aspek asuransi dan pajak kendaraan mempengaruhi total pengeluaran tahunan sangat krusial. Dengan analisis yang tepat, calon pembeli dapat menentukan pilihan terbaik yang lebih menguntungkan dari segi finansial dalam jangka panjang.

Share This Article