Makanan Laut: Udang, Kepiting, dan Kerang
Makanan laut, khususnya seperti udang, kepiting, dan kerang, dikenal memiliki kandungan purin yang cukup tinggi.
Asupan purin berlebih dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh, yang menjadi masalah khusus bagi penderita asam urat.
Konsumsi purin dari makanan laut ini dapat meningkatkan risiko serangan gout, yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat pada sendi.
Udang merupakan salah satu jenis makanan laut yang harus diwaspadai oleh penderita asam urat.
Kandungan purin yang ada pada udang cukup tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis makanan laut lainnya.
Saat purin dari udang diolah tubuh, hasil akhirnya adalah asam urat yang kemudian akan melewati ginjal untuk dikeluarkan.
Namun, dalam kondisi tertentu, jumlah asam urat yang dihasilkan dapat melebihi kemampuan ginjal untuk mengeluarkannya, sehingga menyebabkan akumulasi dan potensi serangan asam urat.
Kepiting juga termasuk dalam kategori makanan laut dengan kadar purin yang tinggi.
Seringkali disajikan dalam beragam hidangan lezat, kepiting memiliki daya tarik tersendiri, namun risiko kesehatan yang ditimbulkannya bagi penderita asam urat tidak bisa diabaikan.
Sama seperti udang, konsumsi kepiting dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, yang jika tidak dikelola dengan baik bisa mengakibatkan nyeri sendi yang disebabkan oleh pengendapan kristal asam urat.
Kerang, meskipun banyak manfaat kesehatan yang ditawarkan seperti sumber protein dan mineral esensial, juga harus dikonsumsi dengan hati-hati oleh penderita asam urat.
Kerang mengandung purin yang tidak kalah tinggi dibandingkan dengan udang dan kepiting.
Mekanisme metabolisme purin dari kerang serupa dengan makanan laut lainnya, berkontribusi terhadap peningkatan kadar asam urat dan potensi perkembangan gejala gout jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar.
Dalam pengaturan pola makan, penderita asam urat sebaiknya mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi makanan laut dengan kandungan purin tinggi seperti udang, kepiting, dan kerang.
Pilihan ini dapat membantu mengelola tingkat asam urat dalam tubuh, menjaga kesehatan sendi, dan mencegah serangan gout yang menyakitkan.
Minuman Beralkohol: Bir dan Anggur
Minuman beralkohol, terutama bir dan anggur, memiliki peran signifikan dalam peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Konsumsi alkohol mempengaruhi metabolisme tubuh yang berdampak pada produksi dan ekskresi asam urat.
Alkohol dapat meningkatkan kadar purin dalam tubuh, yang pada akhirnya diubah menjadi asam urat.
Proses ini dimulai ketika hati, organ metabolisme utama tubuh, memecah alkohol menjadi berbagai produk sampingan.
Salah satu produk ini, asam laktat, bersaing dengan asam urat untuk diekskresikan melalui ginjal.
Akibatnya, ekskresi asam urat melalui ginjal menjadi terhambat, menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Bir mengandung kadar purin yang tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lain. Purin adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam beberapa makanan dan minuman, dan ketika dipecah dalam tubuh, dapat menghasilkan asam urat.
Dengan demikian, konsumsi bir bisa menjadi penyebab utama peningkatan kadar asam urat dalam darah, berisiko memicu serangan gout (asam urat), khususnya bagi mereka yang sudah rentan atau memiliki sejarah keluarga dengan penyakit tersebut.
Di sisi lain, anggur, terutama jenis tertentu seperti anggur merah, walaupun mengandung purin lebih sedikit dibandingkan dengan bir, tetap dapat berkontribusi dalam peningkatan kadar asam urat.
Anggur juga mempengaruhi metabolisme purin dengan cara yang mirip dengan bir, meskipun efeknya mungkin tidak sekuat bir.
Namun, konsumsi dalam jumlah berlebihan tetap dapat memperburuk kondisi penderita asam urat.
Penting untuk memahami bahwa tidak semua individu merespon alkohol dengan cara yang sama.
Faktor-faktor seperti genetika, asupan makanan lain, dan gaya hidup secara umum memainkan peran penting dalam metabolisme asam urat.
Oleh karena itu, menghindari atau setidaknya membatasi konsumsi minuman beralkohol bisa menjadi salah satu langkah efektif dalam mengelola atau mengurangi risiko kadar asam urat yang meningkat dalam darah.